Secara geografis, Indonesia memiliki wilayah yang rawan bencana, karena berada pada pertemuan empat lempeng tektonik, terdapat sabuk vulkanik di sisi selatan dan timur Indonesia, serta memiliki kondisi dataran rendah dan dominansi area rawa di beberapa bagian Indonesia. Kondisi-kondisi tersebut mendorong potensi terjadinya bencana gempa bumi, tsunami, letusan gunung vulkanik, banjir, dan tanah longsor. Selain itu, lokasi Indonesia berada di daerah beriklim tropis dengan musim panas dan musim hujan. Ciri iklim ini berupa ekstremnya alterasi cuaca, suhu, dan arah angin. Kondisi tersebut meningkatkan risiko beberapa bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan.

Sayangnya, baik natural disaster maupun man-made disaster belum dihadapi dengan baik oleh bangsa ini. Potensi dan risiko yang tinggi tidak diimbangi dengan kesiapsiagaan yang memadai sehingga diperlukan adanya upaya berkelanjutan, perangkat hukum, serta aksi dari pemerintah untuk meningkatkan pengelolaan bencana yang lebih baik.

Oleh karena berbagai kondisi tersebut, sesungguhnya dibutuhkan kesiapan yang memadai dalam menghadapi berbagai risiko tersebut. Edukasi menjadi kunci dalam mengurangi dan menanggulangi bencana secara langsung. Penelitian menunjukkan bahwa individu dan masyarakat yang teredukasi memiliki persiapan dan respons yang lebih baik terhadap bencana, mengalami dampak negatif yang lebih rendah, serta dapat pulih lebih cepat. Edukasi harus mendapatkan perhatian khusus terutama bagi mereka yang rentan terkena bencana. Melalui pelatihan yang efektif, dampak bencana dapat dicegah dan diminimalisasi dalam bentuk campaign International Day for Disaster Risk Reduction 2022 oleh SCORP CIMSA Indonesia mengangkat tema “Know Disaster No Disaster” yang membahas mengenai pentingnya pengetahuan serta kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana di Indonesia dengan tujuan meningkatkan kesiapan masyarakat indonesia dalam menghadapi bencana.


KnowDisasterNoDisaster

Peningkatan kapasitas masyarakat mengenai pentingnya persiapan dalam menghadapi bencana

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Challenge ini akan mempersiapkan masyarakat mengenai kebencanaan. Salah satu cara dalam mitigasi bencana adalah dengan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana kedepannya. Peningkatan kapasitas ini dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai apa yang harus dilakukan ketika terjadi suatu bencana. Selain itu, mitigasi bencana juga dapat dilakukan melalui penurunan risiko bencana itu sendiri. Pada challenge ini, masyarakat akan diajak untuk belajar mengenai bagaimana cara menghindari dan mencegah bencana.

Masyarakat harus ikutan tantangan ini karena sebagai negara yang memiliki berbagai macam bencana, kita harus tetap siaga dan mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana. Selain itu juga, kita dapat berperan dalam mengurangi dampak bencana dengan menurunkan risiko dari bencana itu sendiri.

Aksi-aksi yang dilakukan oleh teman-teman akan dikonversikan menjadi bantuan dana kepada teman-teman yang tinggal di daerah rawan bencana dalam upaya meningkatkan kapasitas masyarakat dalam kesiapannya menghadapi bencana.


Siap Bencana Tanpa Menunggu Bencana #KnowDisasterNoDisaster

Siap Bencana Tanpa Menunggu Bencana KnowDisasterNoDisaster

Usia 12-18 tahun merupakan usia krusial bagi perkembangan mental anak. Di Indonesia, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah dengan kesehatan mental dan satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental. I Am Okay mengajak kamu untuk bisa turut andil dalam edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja! Dengan mengikuti aksi challenge ini, kamu telah menjadi partisipan dalam edukasi pentingnya kesehatan mental dengan dimulai dari diri sendiri. Kamu yang ikut mengikuti challenge dan menyebarkan hasil challengenya sosial media dengan tag @iamokay.id telah membantu serta mendukung misi Indonesia Emas 2045. Dapatkan hadiah spesial dari kami!

Self-Awareness #ForChange : Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

SelfAwareness ForChange Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

action photo type

Sedang Diperiksa

Indonesia

Secara geografis, Indonesia memiliki wilayah yang rawan bencana, karena berada pada pertemuan empat lempeng tektonik, terdapat sabuk vulkanik di sisi selatan dan timur Indonesia, serta memiliki kondisi dataran rendah dan dominansi area rawa di beberapa bagian Indonesia. Kondisi-kondisi tersebut mendorong potensi terjadinya bencana gempa bumi, tsunami, letusan gunung vulkanik, banjir, dan tanah longsor. Selain itu, lokasi Indonesia berada di daerah beriklim tropis dengan musim panas dan musim hujan. Ciri iklim ini berupa ekstremnya alterasi cuaca, suhu, dan arah angin. Kondisi tersebut meningkatkan risiko beberapa bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan.

Sayangnya, baik natural disaster maupun man-made disaster belum dihadapi dengan baik oleh bangsa ini. Potensi dan risiko yang tinggi tidak diimbangi dengan kesiapsiagaan yang memadai sehingga diperlukan adanya upaya berkelanjutan, perangkat hukum, serta aksi dari pemerintah untuk meningkatkan pengelolaan bencana yang lebih baik.

Oleh karena berbagai kondisi tersebut, sesungguhnya dibutuhkan kesiapan yang memadai dalam menghadapi berbagai risiko tersebut. Edukasi menjadi kunci dalam mengurangi dan menanggulangi bencana secara langsung. Penelitian menunjukkan bahwa individu dan masyarakat yang teredukasi memiliki persiapan dan respons yang lebih baik terhadap bencana, mengalami dampak negatif yang lebih rendah, serta dapat pulih lebih cepat. Edukasi harus mendapatkan perhatian khusus terutama bagi mereka yang rentan terkena bencana. Melalui pelatihan yang efektif, dampak bencana dapat dicegah dan diminimalisasi dalam bentuk campaign International Day for Disaster Risk Reduction 2022 oleh SCORP CIMSA Indonesia mengangkat tema “Know Disaster No Disaster” yang membahas mengenai pentingnya pengetahuan serta kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana di Indonesia dengan tujuan meningkatkan kesiapan masyarakat indonesia dalam menghadapi bencana.


Terpublikasi

Pendidikan

Bagikan challenge kamu dan ajak supporter untuk berbagi kebaikan!

Donasi disetujui

Valid

Yayasan Dunia Lebih Baik hadir sebagai menjadi wadah untuk komunitas/organisasi akar rumput untuk melakukan penggalangan dana berbasis online

#KnowDisasterNoDisaster

Peningkatan kapasitas masyarakat mengenai pentingnya persiapan dalam menghadapi bencana

scorpcimsa

Tentang Kampanye

Secara geografis, Indonesia memiliki wilayah yang rawan bencana, karena berada pada pertemuan empat lempeng tektonik, terdapat sabuk vulkanik di sisi selatan dan timur Indonesia, serta memiliki kondisi dataran rendah dan dominansi area rawa di ...