Himpunan Mahasiswa Biologi Formica merupakan organisasi mahasiswa Departemen Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia yang berfungsi sebagai wadah pengembangan diri yang kritis, inovatif, komunikatif, dan adaptif terhadap isu-isu sosial kemasyarakatan, terutama isu pendidikan dan lingkungan.

Kampanye #ChildrenSexLoreMatters berangkat dari isu kekerasan seksual di Indonesia yang sejak tahun 2019 hingga 2021 tercatat selalu mengalami peningkatan. KemenPPA Republik Indonesia mencatat, bahwa jumlah korban kekerasan seksual pada anak di tahun 2019 sebesar 6.545 dan meningkat menjadi 6.980 pada tahun 2020. Selanjutnya di tahun 2021 angka tersebut meningkat hingga 25,07% yaitu sebanyak 8.730 kasus. Lebih miris, faktanya adalah mayoritas pelaku adalah orang dekat korban.

Edukasi seksual masih tabu untuk dilakukan di Indonesia, terutama untuk kalangan anak-anak. Banyak orang tua yang cenderung menghindari untuk membahas isu seksual bersama anak mereka karena dianggap terlalu dini untuk membicarakan hal tersebut sehingga perlu adanya perubahan sikap dan cara pandang. Edukasi mengenai pengenalan dan cara perlindungan terhadap otoritas tubuh anak dapat melindungi anak dari tindak kriminal, menghindari anak dari perbuatan yang menyalahgunakan arti perlindungan diri dan otoritas diri, serta membentuk karakter anak untuk menghargai bentuk tubuh apa adanya sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Oleh sebab itu, kampanye #ChildrenSexLoreMatters yang diadakan dari program Pengabdian pada Masyarakat HMBF UPI hadir untuk membuka pengetahuan masyarakat tentang krisisnya kepedulian terhadap pendidikan diri dan otoritas tubuh bagi anak-anak untuk dapat dikenalkan dan diajarkan sejak dini.

Kami mengajakmu untuk mengambil bagian dari perubahan untuk menciptakan kesadaran mengenai edukasi pendidikan diri dan otoritas tubuh pada anak-anak. Katakan tidak pada kekerasan seksual dan eksploitasi tubuh anak! Lakukan aksimu bersama kami dan wujudkan masa depan yang aman dari kejahatan seks!

ChildrenSexLoreMatters

Edukasi dan pembagian buku tentang pendidikan diri dan otoritas tubuh di titik aksi P2M HMBF 2022

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Isu kekerasan seksual pada anak menjadi persoalan yang seolah tak berujung. Himpunan Mahasiswa Biologi Formica (HMBF) UPI bersama Yayasan Dunia Lebih Baik dan Campaign.com mengajakmu untuk mendukung pentingnya pendidikan diri dan otoritas tubuh sejak dini dengan mengikuti kampanye #ChildrenSexLoreMatters.

Pendidikan tidak terbatas pada pendidikan formal di sekolah, tetapi juga mencakup tentang bagaimana cara berperilaku dan menempatkan diri dalam lingkungan sosial. Sejatinya, pendidikan pertama yang diperoleh seseorang berasal dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Salah satu contoh pendidikan yang perlu menjadi perhatian adalah pentingnya pendidikan diri dan otoritas tubuh sejak dini. Rasa aman dan kepercayaan diri pada anak dapat dibangun dengan arahan dan cara yang tepat. Hanya saja, pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya mengajarkan hal itu masih kerap dianggap tabu bagi kebanyakan orang. Dampaknya, kasus kekerasan seksual pun terjadi secara terus-menerus.

Oleh sebab itu, peningkatan kesadaran perlu dilakukan. Salah satunya adalah mengambil bagian dalam pelaksanaan challenge pada kampanye ini. Hal yang dapat kamu lakukan dapat berupa:
berfoto dengan kertas yang menyatakan bahwa kamu peduli dengan pendidikan diri dan otoritas tubuh pada anak
berfoto dengan menggenggam tangan seorang anak
berfoto disertai kalimat ajakan untuk menyudahi kekerasan pada anak
menuliskan harapan terhadap kondisi anak Indonesia terhadap kekerasan seks

Partisipasi kamu akan menjadi donasi yang akan disalurkan pada anak-anak di titik aksi pada program kerja Pengabdian pada Masyarakat (P2M) HMBF UPI dalam bentuk buku cerita pendek tentang pendidikan diri dan otoritas tubuh. Tentunya, aksi terbaik akan mendapatkan hadiah berupa merchandise menarik. Tunggu apa lagi? Yuk, ikuti challenge-nya sekarang juga!

Hidupkan Kepedulian terhadap #ChildrenSexLoreMatters

Hidupkan Kepedulian terhadap ChildrenSexLoreMatters

Don't try to be perfect. just try to be better than you were yesterday!

harapannya semakin banyak yang paham bahwa pentingnya edukasi seks untuk anak

Usia 12-18 tahun merupakan usia krusial bagi perkembangan mental anak. Di Indonesia, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah dengan kesehatan mental dan satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental. I Am Okay mengajak kamu untuk bisa turut andil dalam edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja! Dengan mengikuti aksi challenge ini, kamu telah menjadi partisipan dalam edukasi pentingnya kesehatan mental dengan dimulai dari diri sendiri. Kamu yang ikut mengikuti challenge dan menyebarkan hasil challengenya sosial media dengan tag @iamokay.id telah membantu serta mendukung misi Indonesia Emas 2045. Dapatkan hadiah spesial dari kami!

Self-Awareness #ForChange : Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

SelfAwareness ForChange Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

action photo type

Sedang Diperiksa

Saking erat genggaman, sampe shacking dan blur fotonya wkwk

Karma itu akan selalu mengintaimu wahai para pelaku kekerasan seksual

Indonesia

Kampanye #ChildrenSexLoreMatters berangkat dari isu kekerasan seksual di Indonesia yang sejak tahun 2019 hingga 2021 tercatat selalu mengalami peningkatan. KemenPPA Republik Indonesia mencatat, bahwa jumlah korban kekerasan seksual pada anak di tahun 2019 sebesar 6.545 dan meningkat menjadi 6.980 pada tahun 2020. Selanjutnya di tahun 2021 angka tersebut meningkat hingga 25,07% yaitu sebanyak 8.730 kasus. Lebih miris, faktanya adalah mayoritas pelaku adalah orang dekat korban.

Edukasi seksual masih tabu untuk dilakukan di Indonesia, terutama untuk kalangan anak-anak. Banyak orang tua yang cenderung menghindari untuk membahas isu seksual bersama anak mereka karena dianggap terlalu dini untuk membicarakan hal tersebut sehingga perlu adanya perubahan sikap dan cara pandang. Edukasi mengenai pengenalan dan cara perlindungan terhadap otoritas tubuh anak dapat melindungi anak dari tindak kriminal, menghindari anak dari perbuatan yang menyalahgunakan arti perlindungan diri dan otoritas diri, serta membentuk karakter anak untuk menghargai bentuk tubuh apa adanya sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri. Oleh sebab itu, kampanye #ChildrenSexLoreMatters yang diadakan dari program Pengabdian pada Masyarakat HMBF UPI hadir untuk membuka pengetahuan masyarakat tentang krisisnya kepedulian terhadap pendidikan diri dan otoritas tubuh bagi anak-anak untuk dapat dikenalkan dan diajarkan sejak dini.

Kami mengajakmu untuk mengambil bagian dari perubahan untuk menciptakan kesadaran mengenai edukasi pendidikan diri dan otoritas tubuh pada anak-anak. Katakan tidak pada kekerasan seksual dan eksploitasi tubuh anak! Lakukan aksimu bersama kami dan wujudkan masa depan yang aman dari kejahatan seks!

Terpublikasi

Pendidikan

Bagikan challenge kamu dan ajak supporter untuk berbagi kebaikan!

Donasi disetujui

Valid

Yayasan Dunia Lebih Baik hadir sebagai menjadi wadah untuk komunitas/organisasi akar rumput untuk melakukan penggalangan dana berbasis online

#ChildrenSexLoreMatters

Edukasi dan pembagian buku tentang pendidikan diri dan otoritas tubuh di titik aksi P2M HMBF 2022

hmbfupi

Tentang Kampanye

Kampanye #ChildrenSexLoreMatters berangkat dari isu kekerasan seksual di Indonesia yang sejak tahun 2019 hingga 2021 tercatat selalu mengalami peningkatan. KemenPPA Republik Indonesia mencatat, bahwa jumlah korban kekerasan seksual pada anak di ...